Arsip untuk Mei, 2012

obat-obatan

ASERING

KANDUNGAN

Per 1000 ml :

CaCl2     0,2 gram

KCl          0,3 gram

NaCl       6 gram

Na asetat             3,8 gram

INDIKASI :

Nutrien & pengobatan asidosis yang berhubungan dengan dehidrasi & kehilangan ion alkali dalam tubuh.

KONTRA INDIKASI :

Gagal jantung kongestif, kerusakan ginjal, edema paru yang disebabkan oleh retensi Natrium & hiperproteinemia, hipernatremia, hiperkloremia, hiperhidrasi.

PERHATIAN

• Anak-anak,lansia, penderita hipertensi & toksemia pada kehamilan.

Jangan diberikan bersamaan dengan transfusi darah.

• Pemakaian jangka panjang.

EFEK SAMPING :

Demam, infeksi pada tempat penyuntikan, trombosis vena atau flebitis (radang pembuluh balik) pada tempat penyuntikan, hipervolemia (bertambahnya volume plasma darah yang beredar).

KEMASAN :

Larutan Asering 500 ml.

DOSIS :

Dosis disesuaikan pada setiap individu.

CEFTAZIDIME

Indikasi :.

Untuk infeksi-infeksi berat sebagai berikut : Infeksi-infeksi yang disebabkan oleh organisme yang peka terhadap Ceftazidime : Septikaemia, bakteriemia, meningitis, pneumonia, bronkopneumonia, pleuritis, empiema, abses paru, pielonefritis akut dan kronik, pielitis, prostatitis, kolesistitis, kolangitis, peritonitis, abses intra abdominal, penyakit inflamasi panggul, osteomielitis, osteitis, artritis septik, abses ginjal, selulitis, infeksi luka bakar.

.: Dosis :.

Dewasa : 1- 6 gram/hari, dalam 2 – 3 dosis terbagi.

Bayi > 2 bulan dan anak-anak : 30 – 100 mg/kg BB/hari, dalam 2 – 3 dosis terbagi. Neonatus dan bayi < 2 bulan : 25 – 60 mg/kg BB/hari, dalam 2 dosis terbagi. Besarnya dosis dapat disesuaikan dengan jenis infeksi, derajat infeksi, usia, berat badan, dan fungsi ginjal dari penderita. Pada penderita dengan gangguan fungsi ginjal, dosis dapat disesuaikan dengan cara menurunkan dosis dan atau dengan memperpanjang interval pemberian obat.

.: Peringatan dan Perhatian :.

Jika reaksi alergi terhadap Ceftazidime, obat harus dihentikan. Pemberian pada wanita hamil dan menyusui harus mempertimbangkan rasio manfaat dan resiko.

Penggunaan dosis tinggi harus diberikan dengan hati-hati pada penderita yang mendapat pengobatan bersama-sama dengan obat nefrotoksik (aminoglikosida), diuretik kuat karena dapat mempengaruhi fungsi renal.

.: Lain-lain :.

Penyimpanan:

Simpan pada suhu < 25oC, lindungi dari cahaya. Obat yang sudah dilarutkan sebaiknya digunakan segera. Larutan ini boleh disimpan maksimum 8 jam pada suhu < 25oC atau 7 hari di dalam lemari es.

Kelebihan Ceftazidime :

Ceftazidime aktif terhadap bakteri gram negatif (termasuk Pseudomonas aeruginosa), gram positif (termasuk Staphylococcus aureus), dan anaerob (Peptococcus sp., Peptostreptococcus sp., Propionibacterium sp., Clostridium sp.).

AMINOPHYLLINE

Komposisi

Tiap ml injeksi mengandung Aminophylline 24 mg.

Farmakologi

Aminofillin merupakan turunan metilxantin yang mempunyai yang mempunyai efek bronkodilator dengan jalan melemaskan oot polos bronkus.

Indikasi

Untuk meringankan dan mengatasi serangan asma bronchial.

Kontra – Indikasi

– Hipersensitif terhadap Aminofillin atau komponen obat.

– Penderita tukak lambung, diabetes.

Efek Samping

– Gastrointestinal, misalnya : mual, muntah, diare.

– Susunan Saraf Pusat, misalnya : sakit kepala, insomnia.

– Kardiovaskuler, misalnya : palpitasi, takikardi, aritmia ventrikuler.

– Pernafasan, misalnya : tachypnea.

– Rash, hiperglikemia.

Dosis

– Dewasa dan anak : Untuk serangan akut, ‘Loading Dose’ 6 mg/kg BB diberikan intravena secara perlahan (tidak lebih dari 25 mg/menit). “Loading dose” harus dikurangi 50% jika penderita telah menerima teofilin dalam 24 jam terakhir. Setelah Loading dose, diteruskan dengan dosis pemeliharaan :

Anak – anak dibawah 9 tahun : 1 mg/kg BB/jam.

Anak – anak di atas 9 tahun dan dewasa merokok : 0,8 mg/kg BB/jam.

Dewasa tidak merokok : 0,5 mg/kg BB/jam.

– Penderita dengan dekompensasi jantung atau gangguan fungsi hati : 0,2 mg/kg BB/jam.

– Dosis pemeliharaan harus dikurangi bila timbul mual, muntah, sakit kepala, takikardi atau efek toksik lain atau bila konsentrasi serum teofilin melalui 20 mcg/ml.

Dexamethasone 0,75 mg

Rating: ♥♥♥♥. Direkomendasikan oleh 15 pembaca. Beri rekomendasi:

Dexamethasone 0,75 mg

Indikasi:

Dexamethasone Harsen adalah obat anti inflamasi dan anti alergi yang sangat kuat. Sebagai perbandingan Dexamethasone 0.75 mg setara obat sbb: 25 mg Cortisone, 20 mg hydrocortisone, 5 mg prednisone, 5 mg prednisolone.

Kontra Indikasi:

– Dexamethasone Harsen tidak boleh diberikan pada penderita herpes simplex pada mata; tuberkulose aktif, peptio ulcer aktif atau psikosis kecuali dapat menguntungkan penderita.

– Jangan diberikan pada wanita hamil karena akan terjadi hypoadrenalism pada bayi yang dikandungnya atau diberikan dengan dosis yang serendah-rendahnya.

Komposisi:

Tiap tablet Dexamethasone Harsen mengandung:

a. Dexamethasone …………….. 0.5 mg.

b. Dexamethasone …………….. 0.75 mg.

Tiap ml injeksi Dexamethasone Harsen mengandung:

Dexamethasone Sodium phosphat ….. 5 mg.

Uraian dan Penggunaan:

Dexamethasone Harsen adalah obat anti inflamasi dan anti alergi yang sangat kuat. Sebagai perbandingan Dexamethasone 0.75 mg setara obat sbb: 25 mg Cortisone, 20 mg hydrocortisone, 5 mg prednisone, 5 mg prednisolone.

Dexamethasone Harsen praktis tidak mempunyai aktivitas mineral conticoid dari cortisone dan hydrocortisone, sehingga pengobatan untuk kekurangan adrenocotical tidak berguna.

Obat ini digunakan sebagai glucocorticoid khususnya: untuk anti inflamasi, pengobatan rheumatik arthritis dan penyakit colagen lainnya, alergi dermatitis dll, penyakit kulit, penyakit inflamasi pada masa dan kondisi lain dimana terapi glukocorticoid berguna lebih menguntungkan seperti penyakit leukemia tertentu dan lymphomas dan inflamasi pada jaringan lunak dan anemia hemolytica.

Efek Samping:

– Pengobatan yang berkepanjangan dapat mengakibatkan efek katabolik steroid seperti kehabisan protein, osteoporosis dan penghambatan pertumbuhan anak.

– Penimbunan garam, air dan kehilangan potassium jarang terjadi bila dibandingkan dengan beberapa glucocorticoid lainnya.

– Penambahan nafsu makan dan berat badan lebih sering terjadi.

Dosis:

Dewasa:

Oral: 0.5 mg – 10 mg per hari

(rata-rata 1.5 mg – 3 mg per hari)

Parenteral: 5 mg – 40 mg per hari

Untuk keadaan yang darurat diberikan intra vena atau intra muskular.

Anak-anak: 0.08 mg – 0.3 mg/kg berat badan/perhari dibagi dalam 3 atau 4 dosis.

Perhatian:

– Kekurangan adrenocotical sekunder yang disebabkan oleh pengobatan dapat dikurangi dengan mengurangi dosis secara bertahap.

– Ada penambahan efek Corticosteroid pada penderita dengan hypothyroidism dan chirrhosis.

KETOROLAC

Indikasi :.

Ketorolac diindikasikan untuk penatalaksanaan jangka pendek terhadap nyeri akut sedang sampai berat setelah prosedur bedah. Durasi total Ketorolac tidak boleh lebih dari lima hari. Ketorolac secara parenteral dianjurkan diberikan segera setelah operasi. Harus diganti ke analgesik alternatif sesegera mungkin, asalkan terapi Ketorolac tidak melebihi 5 hari. Ketorolac tidak dianjurkan untuk digunakan sebagai obat prabedah obstetri atau untuk analgesia obstetri karena belum diadakan penelitian yang adekuat mengenai hal ini dan karena diketahui mempunyai efek menghambat biosintesis prostaglandin atau kontraksi rahim dan sirkulasi fetus.

.: Kontra Indikasi :.

Pasien yang sebelumnya pernah mengalami alergi dengan obat ini, karena ada kemungkinan sensitivitas silang.

Pasien yang menunjukkan manifestasi alergi serius akibat pemberian Asetosal atau obat anti-inflamasi nonsteroid lain.

Pasien yang menderita ulkus peptikum aktif.

Penyakit serebrovaskular yang dicurigai maupun yang sudah pasti.

Diatesis hemoragik termasuk gangguan koagulasi.

Sindrom polip nasal lengkap atau parsial, angioedema atau bronkospasme.

Terapi bersamaan dengan ASA dan NSAID lain.

Hipovolemia akibat dehidrasi atau sebab lain.

Gangguan ginjal derajat sedang sampai berat (kreatinin serum >160 mmol/L).

Riwayat asma.

Pasien pasca operasi dengan risiko tinggi terjadi perdarahan atau hemostasis inkomplit, pasien dengan antikoagulan termasuk Heparin dosis rendah (2.500–5.000 unit setiap 12 jam).

Terapi bersamaan dengan Ospentyfilline, Probenecid atau garam lithium.

Selama kehamilan, persalinan, melahirkan atau laktasi.

Anak < 16 tahun.

Pasien yang mempunyai riwayat sindrom Steven-Johnson atau ruam vesikulobulosa.

Pemberian neuraksial (epidural atau intratekal).

Pemberian profilaksis sebelum bedah mayor atau intra-operatif jika hemostasis benar-benar dibutuhkan karena tingginya risiko perdarahan.

.: Dosis :.

Ketorolac ampul ditujukan untuk pemberian injeksi intramuskular atau bolus intravena. Dosis untuk bolus intravena harus diberikan selama minimal 15 detik. Ketorolac ampul tidak boleh diberikan secara epidural atau spinal. Mulai timbulnya efek analgesia setelah pemberian IV maupun IM serupa, kira-kira 30 menit, dengan maksimum analgesia tercapai dalam 1 hingga 2 jam. Durasi median analgesia umumnya 4 sampai 6 jam. Dosis sebaiknya disesuaikan dengan keparahan nyeri dan respon pasien. Lamanya terapi : Pemberian dosis harian multipel yang terus-menerus secara intramuskular dan intravena tidak boleh lebih dari 2 hari karena efek samping dapat meningkat pada penggunaan jangka panjang.

Dewasa

Ampul : Dosis awal Ketorolac yang dianjurkan adalah 10 mg diikuti dengan 10–30 mg tiap 4 sampai 6 jam bila diperlukan. Harus diberikan dosis efektif terendah. Dosis harian total tidak boleh lebih dari 90 mg untuk orang dewasa dan 60 mg untuk orang lanjut usia, pasien gangguan ginjal dan pasien yang berat badannya kurang dari 50 kg. Lamanya terapi tidak boleh lebih dari 2 hari. Pada seluruh populasi, gunakan dosis efektif terendah dan sesingkat mungkin. Untuk pasien yang diberi Ketorolac ampul, dosis harian total kombinasi tidak boleh lebih dari 90 mg (60 mg untuk pasien lanjut usia, gangguan ginjal dan pasien yang berat badannya kurang dari 50 kg).

Instruksi dosis khusus

Pasien lanjut usia

Ampul : Untuk pasien yang usianya lebih dari 65 tahun, dianjurkan memakai kisaran dosis terendah: total dosis harian 60 mg tidak boleh dilampaui (lihat Perhatian).

Anak-anak : Keamanan dan efektivitasnya pada anak-anak belum ditetapkan. Oleh karena itu, Ketorolac tidak boleh diberikan pada anak di bawah 16 tahun. Gangguan ginjal : Karena Ketorolac tromethamine dan metabolitnya terutama diekskresi di ginjal, Ketorolac dikontraindikasikan pada gangguan ginjal sedang sampai berat (kreatinin serum > 160 mmol/l); pasien dengan gangguan ginjal ringan dapat menerima dosis yang lebih rendah (tidak lebih dari 60 mg/hari IV atau IM), dan harus dipantau ketat. Analgesik opioid (mis. Morfin, Phetidine) dapat digunakan bersamaan, dan mungkin diperlukan untuk mendapatkan efek analgesik optimal pada periode pasca bedah awal bilamana nyeri bertambah berat. Ketorolac tromethamine tidak mengganggu ikatan opioid dan tidak mencetuskan depresi napas atau sedasi yang berkaitan dengan opioid. Jika digunakan bersama dengan Ketorolac ampul, dosis harian opioid biasanya kurang dari yang dibutuhkan secara normal. Namun efek samping opioid masih harus dipertimbangkan, terutama pada kasus bedah dalam sehari.

.: Efek Samping :.

Efek samping di bawah ini terjadi pada uji klinis dengan Ketorolac IM 20 dosis dalam 5 hari.

Insiden antara 1 hingga 9% :

Saluran cerna : diare, dispepsia, nyeri gastrointestinal, nausea.

Susunan Saraf Pusat : sakit kepala, pusing, mengantuk, berkeringat.

.: Peringatan dan Perhatian :.

Seperti obat analgesik anti-inflamasi nonsteroid lainnya, Ketorolac dapat menyebabkan iritasi, ulkus, perforasi atau perdarahan gastrointestinal dengan atau tanpa gejala sebelumnya dan harus diberikan dengan pengawasan ketat pada pasien yang mempunyai riwayat penyakit saluran gastrointestinal. Ketorolac tidak dianjurkan untuk digunakan selama kehamilan, persalinan, kelahiran, dan pada ibu menyusui.

Peringatan khusus mengenai inkompatibilitas:

Ketorolac ampul tidak boleh dicampur dalam volume kecil (mis. dalam spuit) dengan Morfin sulfat, Phetidine hydrochloride, Promethazine hydrochloride atau Hydroxyzine hydrochloride karena akan terjadi pengendapan Ketorolac tromethamine. Ketorolac ampul kompatibel dengan larutan normal saline, 5% dekstrosa, Ringer, Ringer-laktat, atau larutan Plasmalyte. Kompatibilitas dengan obat lain tidak diketahui.

Perhatian

Efek Renal : Sama seperti obat lainnya yang menghambat biosintesis prostaglandin, telah dilaporkan adanya peningkatan urea nitrogen serum dan kreatinin serum pada uji klinis dengan Ketorolac tromethamine.

Efek Hematologis : Ketorolac menghambat agregasi trombosit dan dapat memperpanjang waktu perdarahan. Ketorolac tidak mempengaruhi hitung trombosit , waktu protrombin (PT) atau waktu tromboplastin parsial (PTT). Pasien dengan gangguan koagulasi atau yang sedang diberi terapi obat yang mengganggu hemostasis harus diawasi benar-benar saat diberikan Ketorolac.

Efek Hepar : Bisa terjadi peningkatan borderline satu atau lebih tes fungsi hati. Pasien dengan gangguan fungsi hati akibat sirosis tidak mengalami perubahan bersihan Ketorolac yang bermakna secara klinis. Ketorolac tromethamine tidak dianjurkan untuk digunakan sebagai medikasi prabedah, untuk mendukung anestesi atau analgesia obstetri. Belum ada data klinis mengenai keamanan dan efektivitas pemberian bersama Ketorolac tromethamine dengan obat anti-inflamasi nonsteroid lainnya. Ketorolac tidak dianjurkan digunakan secara rutin bersama dengan obat anti-inflamasi nonsteroid lain, karena adanya kemungkinan efek samping tambahan.

Untuk pasien gangguan ginjal ringan : Fungsi ginjal harus dipantau pada pasien yang diberi lebih dari dosis tunggal IM, terutama pada pasien tua.

Retensi cairan dan edema: Pernah dilaporkan terjadinya retensi cairan dan edema pada penggunaan Ketorolac. Oleh karena itu, Ketorolac harus hati-hati diberikan pada pasien gagal jantung, hipertensi atau kondisi serupa.

INDEXON

INDIKASI

Keadaan alergi yang serius, peradangan yang responsif terhadap terapi kortikosteroid.

KONTRA INDIKASI

Ulkus peptikum, osteoporosis, infeksi akut, vaksin hidup.

Menyusui.

PERHATIAN

Gagal jantung kongestif, hipertensi, diabetes melitus, penyakit menular, gagal ginjal kronik, uremia, usia lanjut, anak-anak.

Kehamilan.

Interaksi obat : Barbiturat, Fenitoin, Rifampisin.

EFEK SAMPING

Retensi cairan & elektrolit, peningkatan kerentanan terhadap infeksi, pertumbuhan terhambat, keadaan Cushingoid, amenore (tidak hadi), keringat berlebihan, gangguan mental, hipertensi intrakranial, pankreatitis akut, osteonekrosis aseptik.

INDEKS KEAMANAN PADA WANITA HAMIL

D: Positif ada kejadian yang berbahaya pada janin manusia, tetapi keuntungan dari penggunaan oleh wanita hamil mungkin dapat diterima walaupun berisiko. (Misalnya jika obat digunakan untuk situasi menyelamatkan nyawa atau penyakit yang serius dimana obat yang lebih aman tidak dapat digunakan atau tidak efektif).

KEMASAN

Ampul 5 mg/mL x 5 biji.

DOSIS

Dosis awal 0,5-9 mg tergantung pada penyakit.

Intravena (IV) : diawali dengan 10 mg kemudian 4 mg disuntikkan intramuskular tiap 6 jam.

Kurangi dosis setelah 2-4 hari.

Intramuskular (IM) : 8-16 mg selama 1-3 minggu.

Kasus-kasus gawat darurat : 0,5-9 mg disuntikkan IM/IV.

Intraokuler dan jaringan lunak : 0,2-6 mg selama 1-3 minggu.

Dosis pemeliharaan : 2-3 kali sehari 2 mg disuntikkan IM.

Syok : 2-6 mg/kg berat badan disuntikkan IV sebagai dosis tunggal.

STARXON

INDIKASI

Infeksi saluran pernafasan bagian bawah, infeksi kulit, infeksi saluran kemih, gonore, infeksi tulang, infeksi dalam perut, meningitis, pencegahan infeksi sebelum operasi.

KONTRA INDIKASI

Hipersensitifitas terhadap Sefalosporin.

PERHATIAN

Hipersensitifitas terhadap Penisilin.

Disfungsi hati atau ginjal.

Riwayat penyakit saluran pencernaan.

Hamil dan menyusui.

Ceftriaxone tidak dianjurkan untuk digunakan secara bersamaan dengan obat lain yang mengandung calcium, meskipun dengan rute pemberian yang berbeda. Produk obat yang mengandung calcium tidak boleh diberikan dalam jangka waktu 48 jam setelah pemberian terakhir ceftriaxone.

EFEK SAMPING

Gatal-gatal, eosinofilia, trombositopenia, leukopenia, anemia hemolitikum, mual, muntah, flebitis/radang pembuluh baik (bisa terjadi setelah pemberian intravena).

INDEKS KEAMANAN PADA WANITA HAMIL

B: Baik penelitian reproduksi hewan tidak menunjukkan risiko pada janin maupun penelitian terkendali pada wanita hamil atau hewan coba tidak memperlihatkan efek merugikan (kecuali penurunan kesuburan) dimana tidak ada penelitian terkendali yang mengkonfirmasi risiko pada wanita hamil semester pertama (dan tidak ada bukti risiko pada trisemester selanjutnya).

KEMASAN

Vial 1 gram x 1 biji.

DOSIS

Dewasa dan anak berusia lebih dari 12 tahun : 1-2 gram sekali sehari atau dalam 2 dosis terbagi.

Maksimal : 4 gram/hari.

Gonore tanpa komplikasi : 250 mg secara intramuskular (IM) sebagai dosis tunggal.

Pencegahan pembedahan : 1 gram secara intravena (IV) sebagai dosis tunggal 1-2 jam sebelum operasi.

Anak-anak :

Infeksi kulit : 50-75 mg/kg berat badan sekali sehari atau dalam 2 dosis terbagi.

Maksimal : 2 gram/hari.

Meningitis : 100 mg/kg berat badan/hari dalam dosis terbagi yang diberikan tiap 12 jam, maksimal : 4 gram/hari.

Hello world!

Welcome to WordPress.com! This is your very first post. Click the Edit link to modify or delete it, or start a new post. If you like, use this post to tell readers why you started this blog and what you plan to do with it.

Happy blogging!